'Meski aku tak bisa memperbaiki dari semua yang salah tapi aku tak akan pernah membiarkanmu membenci dunia ini' ZeeChoco
‘siapa dia? aku bahkan tak mau mengenalnya sedikitpun!’
‘Aku membencimu.. bahkan aku tak ingin mengingatmu lagi!’
Ku tutup diary kecil yang baru saja aku coret dengan tinta hitam.. di
dalamnya ada banyak goresan-goresan yang tak sengaja aku buat.. aku
menangis usai aku menyoretnya.. ku tutup mataku dengan hiasan tetesan
air yang sama sekali aku gak tau untuk apa dia muncul.. apa yang aku
lakukan? aku baru saja menangisi seseorang yang sama sekali gak pernah
sempurna di mataku..
Sudah 3 tahun berlalu aku membencinya.. tepat saat ini aku duduk di
bangku kelas 3 smp.. Ris nama panggilanku.. aku tinggal di sebuah rumah
kecil yang biasa di sebut kost.. di sini adalah awal kemandirianku untuk
hidup.. aku membuka jendelaku.. ku rasakan hembusan angin yang mulai
membuatku nyaman.. aku bergegas keluar menuju belakang kost dan ku naiki
sebuah tangga kecil.. tangga itu akan mengantarkan langkah kaki kecilku
ke atas rumah, tepatnya atap rumah.. aku duduk dan diam tanpa 1 orang
pun yang melihatku, itu yang aku rasakan.. hening yang aku rasakan
membuat tubuh kecilku mulai mengigil.. tapi aku tak peduli karena aku
merasa jauh lebih nyaman di sini.. ku mulai memandangi bintang di
langit.. hanya 1 yang aku lihat malam itu.. tiba-tiba mata kananku
mengeluarkan air yang hangat..
‘Tuhan.. kesendirian ini mulai membuatku muak untuk hidup.. sama seperti
bintang itu.. sendiri di antara gelapnya langit.. tapi aku punya tugas
yang belum terselesaikan.. aku ingin membahagiakan bundaku.. wanita
paling cantik dan kuat yang ada di dunia ini, hanya beliau.. aku kangen
bunda..’
Kutundukan kepalaku sehingga semua air mata mengalir dengan derasnya
membasahi atap rumah tak berdosa itu.. tiba-tiba suara ketukan tiang
listrik menghancurkan heningnya malam itu.. teng teng teng 12 kali
terdengar bunyinya.. sudah jam 12 malam.. aku bergegas turun menuju
kamarku..
Matahari membangunkanku dari tidur.. cahayanya yang hangat masuk
lewat jendela kamar yang tak aku tutup tadi malam.. terasa silau di
mataku.. ku lihat jam di dinding ternyata sudah jam 7 pagi.. tanpa pikir
panjang aku bergegas menarik handukku dan masuk ke toilet..
Usai mandi aku langsung memakai seragam sekolahku.. ku raih tasku,
mengunci pintu kamarku dan aku berlari menuju simpang kostku.. ku stop
taksi..
Sesampai di sekolah ternyata pagarnya sudah di kunci.. iya aku
telat.. telat 5 menit, dan ini hari senin, hari di mana harus mengikuti
upacara bendera.. sial sial dan sial itu yang keluar dari mulutku sambil
menendang pagar sekolah.. tiba-tiba dari arah belakangku..
“jangan menendang pagar yang gak salah, nanti kaki kamu loh yang sakit..”
Ku arahkan pandangan sinis ke belakang.. ku lihat sosok seorang cowok dengan rasa jengkel berlebihan.. sambil berkata..
“kaki-kaki aku kenapa kamu yang repot?” sambil meninggalkannya
Aku bolos.. aku meninggalkan sekolah menuju sebuah taman.. aku duduk
di sebuah bangku yang tepat di depannya ada seorang penjual roti.. ku
beli 2 roti coklat, dan dengan lahap aku memakannya.. tiba-tiba di
sebelahku duduk seorang cowok yang sama sekali seperti tak berdosa..
“hai” sapanya sok akrab
Aku diam tak menghiraukannya sama sekali.. dia adalah cowok yang ketemu di pagar sekolah tadi..
“ini minuman, ambil”
“apaan sih, sok kenal banget.. gak butuh minuman itu..” bentakku dengan nada keras
“pasti kamu butuh, habis makan harus minum..”
“helooowwww suka-suka aku dong habis makan mau minum atau gak..”
“okey kalau gak mau minum, ne ambil..” sambil memberikan tisue kepadaku
“buat apa itu tisue.. emangnya aku lagi nangis apa?”
Tanpa basa basi dia langsung mengarahkan tisue itu ke bibirku.. aku
kaget, tapi aku membiarkannya menyentuh bibirku yang sebelumnya tak ada
seorangpun yang pernah menyentuhnya.. ternyata coklat dari roti itu
meninggalkan noda di bibirku.. gila aku menjadi malu, memarahin
seseorang yang punya niat baik terhadapku..
“makasih”
“iya sama-sama.. kalau kesal jangan begini.. makannya pelan-pelan aja.. nanti keselek loh..”
“mulai deh..”
“sinis amat sih..”
“terserah aku..”
Aku bangkit dari bangku dan ketika mau meninggalkannya, dia menarik tanganku..
“mau kemana Ris?”
“kok tau nama aku?”
“1 sekolah masa gak tau namanya..”
“emang 1 sekolah?”
“kalau ga kenapa aku ada di depan pagar sekolah kamu..”
“kali aja mau gantiin posisinya mamang..”
“haha.. boleh juga itu tapi khusus untuk jagain kamu..”
“lucu gitu?”
“gak.. kenalin Ris aku boyz..”
“ea salam kenal.. makasih..”
“daripada kita bolos gak pasti.. jalan-jalan yuk.. kebetulan aku bawa
motor sendiri.. tapi aku antar kamu dulu ke rumah kamu untuk ganti
baju.. biar aman dari razia..”
“gak.. aku gak ada waktu buat jalan-jalan..”
“terus kamu habisin waktu kamu buat apa aja? nendang-nendangin pagar sekolah lagi? makan roti terus sampai berlepotan?”
“pulang dan tidur..”
Aku meninggalkannya sendirian.. aku berjalan perlahan menuju tempat
kostku.. sesekali aku lompat-lompat kecil sambil bernyanyi.. aku tak
merasa malu.. kubiarkan kakiku bebas menari-nari di atas trotoar..
akhirnya aku sampai di depan kostku.. aku masuk dan menuju kamarku.. ku
ganti seragam sekolahku dengan baju kesayanganku.. aku memakai baju ini
jika aku merasa kesal, karena dengan begitu kekesalanku akan menghilang
dengan sendirinya.. aku menuju jendela kamar dan seketika itu.. aku
melihat boyz di depan kostanku.. mau apa ini anak.. kurang kerjaankah
mengikutiku..
aku keluar dari kamarku dan menuju ketempat boyz..
“ngapain sih dari tadi ngikutin mulu.. mata-mata ya..”
“hha.. suka-suka aku dong”
“reseeeeeee.. sana pulang.. gak punya rumah apa sampai ngikutin orang ke kostannya?” sambil menendang motornya..
“kamu kalau kesal emang suka nendang-nendang apa yang ada di sekitaran
kamu ya? aku bakal pulang setelah aku jalan-jalan sama kamu..”
“bodo.. aku gak mau jalan-jalan sama kamu.. ngerti?”
“bodo.. aku tetap nungguen kamu di sini sampai kamu mau..”
“lama-lama aku bisa gila berhadapan sama kamu.. okeeee kamu tunggu di sini.. aku ambil jaket.. dasar pemaksa!”
Setelah aku mengambil jaket.. aku menghampirinya kembali..
“aku jalan kaki aja.. kamu naik motor..”
“kalau gitu kapan sampainya?”
“katanya mau jalan-jalan.. gini aja lebih baik..”
“kenapa gak mau naik motor aku? jangan-jangan kamu gak pernah ya di bonceng cowok.. ih..” ledeknya
“gilaaa, pernah dong!” tanpa basa basi aku menaiki motornya, daripada aku malu diledeknya terus
“nah gitu dong.. kita ke rumah aku dulu..”
“mau ngapain? aku gak mau..”
“ganti bajulah.. masa pakai seragam sekolah gini.. nanti kalau ada razia gimana?”
“iyaaa deh..”
Kami pun menuju rumahnya.. baru kali ini aku di bonceng cowok setelah 3 tahun lamanya berlalu..
Sesampai di depan rumahnya.. aku turun dari motornya.. rumah yang megah,
pasti di dalamnya ada kehangatan keluarga yang aku cari selama ini.. di
tariknya tanganku..
“ikut masuk.. mau ngapain di luar?”
“gak.. aku di sini aja..”
“tenang aja, aku gak bakal macem-macem sama kamu.. di dalam ada si mbok yang bisa buatin kamu minuman..”
Aku hanya menunduk.. serasa ada cairan hangat lagi yang ingin membasahi
pipiku.. dan akhirnya cairan itu menguasai pipiku.. membuatnya basah
seperti tak bersalah..
“heii.. kamu kenapa nangis?”
“gak.. aku di sini aja..”
“okey..” sambil di hapusnya air mata yang menetes di pipiku
“sebentar, jangan kemana-mana..” dia meninggalkanku usai mengelus rambutku yang halus
Terus saja aku memandangi rumah itu.. sesekali aku menundukan
kepalaku dan meneteskan air mata sampai aku tak sadar dia sudah
mendekatiku..
“kamu ada masalah?”
“gak.. ayu jalan-jalan..”
“katanya tadi gak mau, tapi sekarang kenapa ngajak..”
“aku pulang aja deh..”
“gak bakal aku biarkan kamu pulang.. naik buruan..”
“kurang kerjaan, maksain mulu..”
Aku naik ke motornya.. saat kami meninggalkan rumahnya.. aku menoleh
ke belakang terus, memandangi rumah megah itu.. seakan aku tak ingin
meninggalkannya, tapi aku takut untuk berada di situ lama-lama, aku
takut air mataku akan kering..
“mau makan dulu?”
“gak.. aku gak laper..”
“iya sudah, nanti kalau sudah laper harus bilang iya..”
“iya..”
Kami menuju ke sebuah pantai.. suasana yang indah.. ombak yang
bersahabat.. ah sudah lama aku tak bermain air dengan ombak-ombak kecil
yang selalu menghempaskan dirinya ke tepi pantai.. aku menarik panjang
nafasku.. tanpa aku sadari aku meninggalkannya yang masih sibuk mencari
parkiran untuk motornya..
“jangan jauh-jauh.. tunggu aku..” teriaknya
Tapi aku tak peduli.. aku berlari kecil mendekatii ombak.. ku biarkan
dia membasahi kakiku.. nyaman, benar-benar aku seperti berada di surga
yang sejuk.. hha, mungkin aku terlalu kekanak-kanakan..
Sebuah tangan mendarat di telingaku.. jeweran yang lembut..
“uda aku bilang, jangan jauh-jauh dan tunggu aku..”
“apaan sih kamu, kalau jauh itu di tengah laut sono.. ngajak jalan-jalan tapi di atur..”
“jutek lagi ini..”
“bodo..”
Kami bermain air bersama-sama.. aku mulai akrab dengannya.. hingga
waktu menunjukkan matahari akan mengakhiri tugasnya.. kamipun memutuskan
untuk pulang.. sebelum pulang kami mampir ke rumah makan untuk mengisi
perut yang keroncongan.. waktu sudah menunjukan pukul 21.44 wib..
sesampainya di depan kostku..
“ngapain berdiri di situ.. masuk..” perintahnya
“kamu pergi dulu baru aku masuk..”
“ini sudah malem kamu masuk..” bentaknya
Setelah 3 tahun aku tak pernah mendengar ada suara cowok yang
membentakku.. dan hari ini, kembali lagi bentakan itu hadir.. tapi aku
menurut saja.. aku masuk dan menuju kamarku..
Aku mengintipnya dari jendela kamarku.. akupun senyum kepadanya..
setelah itu dia pergi meninggalkan kostanku.. Aku mandi dan menutup
malamku dengan mimpi yang indah..
Jam 06.07 wib.. aku bangun, mandi dan memakai seragam sekolahku.. aku
menuju sekolahku.. hari ini aku tidak telat.. sesampainya di sekolah,
aku mencoba berjalan seakan-akan aku mencari sesuatu yang hilang di
antara keramaian yang ada.. ketika aku melewati kelas, 1/1 aku lirik..
iya aku mencari boyz, cowok nyebelin yang kerjanya Cuma memaksa.. aku
lupa menanyakan padanya kelas berapa.. aku belum pernah melihatnya di
sekolah ini, mungkin karena selama ini aku selalu menghabiskan waktu
sendiri.. ingin rasanya aku menanyakan pada teman bila perlu guru..
namun aku takut mereka kaget.. karena mereka mengenalku seorang cewek
yang pendiam, bukan dengan mudahnya semua cowok bisa mengajakku
berbicara.. aku membiarkan kepalaku serta hatiku diliputi rasa bingung
ketika aku mencarinya dan tak ketemu.. hingga 2 hari berlalu..
Tiba-tiba seorang teman sebangku ku bertanya..
“maaf Ris, kamu kenal Boyz tidak?”
“emang kenapa?”
“begini dia kan anak dari yayasan sekolah kita, dia anak baru, baru 2
minggu di sekolah ini.. dia itu cool, pokoknya semua cewek di sekolah
ini menganguminya..”
“kalau kamu mau bicarain itu, gak usah sama aku deh..” sambil ingin meninggalkannya
“tunggu, aku belum selesai.. ”
“apalagi..” aku kembali duduk di bangku ku..
“2 hari yang lalu dia kecelakaan, sebenarnya sih bukan kecelakaan tak
sengaja, tapi dia seperti di rampok.. masalahnya, di dekat daerah kost
kamu Ris.. aku bingung aja, ngapain dia lewat di situ.. kalau aja
jalan-jalan kenapa harus ke tempat itu, kan di daerah kamu itu termaksud
rawan dan sepi Ris.. aku kira dia ketemu kamu, main ke kostan kamu..
tapi itu gak mungkin sih soalnya, kamu kan anti cowok.. kamu benci kan
sama sosok cowok.. maaf Ris kalau aku lancang.. kamu ada ketemu dia
gak?”
Tanpa menjawab pertanyaannya.. aku bergegas meninggalkan kelas.. aku
menuju kantin dan membeli minuman.. aku shock.. serasa semua darahku
berhenti mengalir.. aku duduk sendirian, memikirkan dia.. namun bel
pertanda habisnya waktu istirahat menghancurkan lamunanku.. aku menuju
kelas dan kembali mengikuti pelajaran..
Usai sekolah.. aku berjalan seperti tergesa-gesa.. ku stop taksi yang
ingin lewat di depan sekolahku, aku memberikan alamat yang jelas-jelas
bukan alamat kostku kepada supir taksi.. dia mengantarkanku ke rumah
megah itu lagi..
Sekarang aku ada di depan pintu gerbang rumah megah ini.. rumah
Boyz.. aku membuka pagarnya seakan aku terbiasa oleh keadaan rumah itu..
ketika di depan pintu rumahnya.. aku hanya diam membisu.. ingin rasanya
aku membuka pintu ini dan masuk ke dalam untuk melihat kondisi Boyz..
tapi aku tak sanggup.. rumah megah ini terasa mengingatkanku pada
sesuatu yang benar-benar ingin aku lupakan.. aku menangis, aku mundur
dari depan pintu yang sama sekali tak pernah mengusirku, aku mebalikan
tubuhku, dan aku mempercepat langkahku untuk meninggalkan rumah megah
itu.. tiba-tiba..
“kenapa gak masuk Ris? apa kamu gak ingin tau keadaan aku..”
“Boyz, maaf.. aku ingin tau, gimana keadaan kamu..”
“seperti yang kamu lihat saat ini..”
“yang aku lihat kaki kamu sedikit bengkak, pipi kamu tembem sebelah..”
“aku baik-baik saja.. ayo masuk..”
Aku menoleh ke belakang dan aku menatapi rumah megah itu..
“gak Boyz, aku pulang dulu.. semoga kamu cepat sembuh dan maaf gara-gara aku kamu jadi begini..”
Aku langsung lari meninggalkannya.. aku lari sekencang-kecangnya
menuju kostanku dan aku bergegas masuk ke kamarku.. aku menghempaskan
tubuhku ke kasur yang empuk.. aku menutup mataku, dan akhirnya aku
tertidur.. Tuhan, aku ingin mimpi indah walau hanya sebentar saja..
Saat aku bangun ternyata waktu sudah menunjukan pukul 21.59 wib.. tak
ada sedikitpun lapar melanda perutku.. aku mengambil diary kecilku, dan
menuju atas rumah.. atap rumah di mana aku selalu membiarkan waktuku
habis terbuang bila aku berada di situ..
aku.. tak ingin ada lagi kenangan itu.. bunda kapan kita bertemu?
ku tutup diaryku, dengan erat ku peluk diary kecil itu.. diary yang
selalu menjadi curahan hatiku.. dari belakang kurasakan ada seseorang
yang melihatku..
“ini tisue, kali aja kamu membutuhkannya..”
“makasih Boyz..” aku mengambilnya
Dia membiarkanku sejenak dan kemudian..
“apa yang kamu lakukan di sini?”
“hanya ingin bersahabat dengan angin.. melihat sinar bintang yang mencoba terus memancar meski berada di langit yang gelap..”
“hanya itu? aku ingin menjadi bulan dari bintang itu.. ingin
menemaninya, meski aku jauh darinya tapi aku berusaha membuatnya tak
sendirian..”
“maksud kamu?”
“apa yang kamu sembunyiin? masalah apa yang kamu hadapin sampai kamu tak
pernah ingin masuk ke dalam rumahku.. apa ada yang salah dengan rumah
itu?”
Aku meneteskan air mata, aku menutup mataku dengan kedua tanganku..
dia memelukku dengan erat.. seakan dia tau semua beban deritaku..
“aku temanmu mulai dari kemarin.. ceritalah meski aku tak bisa
memperbaiki dari semua yang salah tapi setidaknya aku tak akan pernah
membiarkanmu membenci dunia ini..”
“aku kangen bunda Boyz..” ku sandarkan kepalaku di bahunya
“Bunda kamu di mana saat ini?”
“Bunda di suatu kota yang lumayan jauh dari sini.. Bunda mencari uang
hanya untuk memenuhi kebutuhanku Boyz.. ingin rasanya aku berontak, tapi
aku tak ingin membuat Bunda sedih.. aku ingin menumbuhkan kembali
senyuman hangat di bibir Bunda meski itu hanya senyum kecil.. kelak jika
aku sudah sukses, aku tak akan membiarkan 1 masalahpun menghampiri
Bunda Boyz.. aku akan membeli masalah itu dengan kesuksessan yang aku
punya.. aku akan buat Bunda bangga punya anak seperti aku Boyz..”
“apa yang terjadi Ris, kenapa kamu bisa pisah sama Bunda kamu?”
“orang itu yang menghancurkannya Boyz.. dia merampas semua kebahagiaan
Bundaku.. aku benci orang itu Boyz, bahkan aku tak ingin mengenalnya..
jika saja aku di suruh memilih, aku tak ingin terlahir untuknya..”
“maksud kamu ayah?”
“bukan, aku tak kenal siapa ayah itu dan apa tujuannya untuk hadir..
yang aku tau dia hanya seorang pengecut yang bisanya merampas hak
Bundaku..”
Dia mengelus pipiku seakan dia ingin aku lebih kuat dari sekarangnya..
“3 tahun yang lalu.. dia membuat aku merasa dia tak pernah penting di
hidupku Boyz.. dia memukul Bundaku dengan alasan Bunda melahirkan anak
yang tak bisa menjadi kebanggaannya.. apa dia pernah tau dan sadar kalau
aku juga tidak ingin ada.. dia mengiginkan bayi mungil dengan jenis
kelamin ‘cowok’ sementar aku? apa bedanya aku dengan kamu Boyz? aku
hanya titipan Tuhan.. kalau dia tak mengiginkanku kenapa dia marah
terhadap Bundaku? dari aku mulai tau mana rasa asin, pedas, manis bahkan
hambar dia tak pernah memberikanku kasih sayang Boyz.. apa yang aku
lakukan selalu salah di matanya.. bahkan aku tak pernah mencium
tangannya selayaknya seorang anak.. aku hidup di sebuah rumah yang tak
ada artinya untuk di kenang..”
“rumah itu rumah yang aku tepati sekarang kan?”
“darimana kamu tau?”
“kamu pernah meninggalkan buku diary kecil di rumah itu.. dan aku
menemukannya di laci kamarku kemudian aku membacanya.. terakhir kamu
menulis ‘i hate u father’.. dan aku berniat menemukanmu, kemanapun harus
aku cari.. sudah lama orang tuaku membeli rumah itu, dan aku baru
kembali dari luar negri.. aku mencari tau tentangmu ke sana dan ke sini
hingga aku menemukanmu sekarang..”
“buat apa kamu lakukan semua itu? apa hanya ingin aku mengenang kenangan yang selalu membuatku hancur?” aku menatapnya sinis
“kamu salah besar.. aku mencarimu untuk membuktikan gak semua ayah itu jahat, gak semua cowok itu sama!”
“aku gak peduli.. aku benci cowok! jujur hanya sama kamu aku terlihat
akrab.. aku tak ingin ada cowok yang nyakitin perasaan seorang cewek
lagi.. termaksud seorang anak kecil yang tak berdosa.. 3 tahun aku
menutup mataku hanya dengan tetesan air mata.. aku tak bisa membohongi
hati kecilku, bertapa sakitnya aku dengan kenyataan hidup ini.. sejak
dia pergi meninggalkan aku dan Bunda, aku merasa dia pengecut, dia
bajingan yang hanya bersembunyi di balik kenyataan hidup.. cowok itu
pengecut Boyz.. hari ini kamu bisa mengelak, tapi esok siapa tau kamu
juga akan menyakiti orang lain..”
“ayah kamu adalah ayah kamu, dia bukan aku dan aku bukan dia! apa kamu
pernah berpikir 1 hal, jikalau kamu membenci semua cowok sama saja kamu
membenci Tuhan!”
“aku harus bagaimana Boyz.. kebencianku sudah di ujung rambutku..”
“buka mata kamu, buka hati kamu.. lihat di luaran sana masih banyak ayah
yang tak pernah perlakukan istri dan anaknya seperti dia.. jangan
butakan hatimu yang lembut hanya karena kebencianmu terhadap seseorang
dan hanya karena dendammu.. maafkan dia.. kamu punya Tuhan, serahkan
semua pada Dia.. bukan menghakimi semua cowok yang ada di dunia ini..”
“aku gak bisa.. saat aku beranjak dewasa, aku ingin bercerita masa di
mana aku mengenal hidup lebih dalam, membiarkan dia menjagaku.. tapi dia
… tak ada :’( ”
“bisa! aku pastiin kamu akan bisa melakukan semua itu! aku sayang kamu,
selama 2 minggu terakhir sebelum aku mendekatimu, aku selalu
memperhatikanmu! aku yang bakal jagain kamu dari orang-orang yang akan
menyakitimu.. jika kamu membenci semua cowok, bagaimana kamu bisa
mengenal cinta dan kasih sayang darinya? ingat Ris, bukan hanya seorang
ayah yang mampu memberikanmu kasih sayang, aku juga bisa.. biarkan aku
perlahan-lahan menanamkan kasih sayang itu di hatimu, membiarkan kamu
merasakan seperti apa kasih sayang seorang lelaki.. meski aku tak
sesempurna kasih sayang seorang ayah, tapi aku percaya kasih sayang yang
aku miliki gak akan pernah mengecewakanmu.. kasih aku waktu Ris..”
“oke..”
“aku sayang kamu Ris..”
Dan malam itu aku menghabiskan malam berdua dengannya.. beruntung
kostanku tidak ketat.. dia membakar diary kecilku, karena baginya di
dalam diary itu hanya ada sebuah dendam yang tersimpan.. dia mengajakku
ke rumahnya.. membuat aku semakin berani dengan hidup.. ternyata rumah
itu, lebih hangat dari sebelumnya.. ketika orang tuanya datang, aku
menginap di rumahnya.. Bunda dan Ayahnya begitu menyayangiku.. aku
bahagia, meski tak dari orang yang aku harapkan, setidaknya Tuhan
mengabulkan doaku, dan membiarkan Boyz membuktikan semua omongannya..
Aku mengenalkan Boyz pada Bunda dan Bunda sangat menyayanginya..
namun ‘ayahku’ aku tak tau dia ada di mana, aku hanya ingin Tuhan
melindunginya.. jangan biarkan dia memperlakukan orang lain sama seperti
denganku dan Bunda..
Dia menjagaku, menyayangiku dengan tulus.. perhatiannya yang lembut,
kasih sayangnya yang hangat membuatku perlahan-lahan menghancurkan
dendamku terhadap cowok.. iya itu tandanya kini Dendam yang memudar..
tak ada tatapan sinis lagi untuk semua cowok yang ingin menyapaku.. hari
demi hari aku merasakan kehidupan yang aku impikan, aku kehilangan 1
kasih sayang tapi Tuhan mengantikannya dengan 2 kasih sayang ‘Ayah Boyz
dan Boyz’..
Terima kasih Tuhan untuk semua ini.. pertemuanku dengan Boyz,
mengantarkanku ke sebuah ketulusan dan keikhlasan.. aku berharap semoga
di dunia ini hanya akulah orang yang terakhir merasakan dendam..
hai Sahabat Pembaca Cerpen saya , terima kasih atas waktu dan kunjungannya .. untuk kekurangannya mohon maaf iya ..
setelah banyak karya yg saya terbitkan , ternyata ada orang'' yg jahil , mereka berusaha membuat saya putus asa , sedih , dll dengan cara :
*mencuri karya saya dengan mengatasnamakan karyannya , *mencuri blog saya yg bczchoco.blogspot.com dan
*mencuri twitter saya @ZeeChoco_ ,
tapi saya tidak putus asa kok , saya tetap tersenyum dan memaafkan perbuatan itu (: dan saya akan tetap menjadi seorang penulis , apapun yg telah diambil dari saya tidak akan pernah bisa menjadi pribadi saya ..
dan karna saya ga mau mengecewakan Sahabat Pembaca Cerpen saya yg terus memberikan saya dukungan dan doa , saya membuat kembali blog baru .. terima kasih untuk kalian semua ya ..
oh ya bagi yang punya hobby menulis juga dan mau karya kalian di terbitkan di sini , atau mau Req cerpen ?? kirim aja ke email : bcchoco@yahoo.com , kalau mau tanya'' dulu bisa add pin saya 7E7ADC0D ,
id Line : zeechoco-
atau bisa twett saya ke @ZChoco_
terima kasih banyak iya ..
Semoga Pesan di setiap cerpen saya bisa bermanfaat untuk semuanya (: Tuhan Memberkati {}
setelah banyak karya yg saya terbitkan , ternyata ada orang'' yg jahil , mereka berusaha membuat saya putus asa , sedih , dll dengan cara :
*mencuri karya saya dengan mengatasnamakan karyannya , *mencuri blog saya yg bczchoco.blogspot.com dan
*mencuri twitter saya @ZeeChoco_ ,
tapi saya tidak putus asa kok , saya tetap tersenyum dan memaafkan perbuatan itu (: dan saya akan tetap menjadi seorang penulis , apapun yg telah diambil dari saya tidak akan pernah bisa menjadi pribadi saya ..
dan karna saya ga mau mengecewakan Sahabat Pembaca Cerpen saya yg terus memberikan saya dukungan dan doa , saya membuat kembali blog baru .. terima kasih untuk kalian semua ya ..
oh ya bagi yang punya hobby menulis juga dan mau karya kalian di terbitkan di sini , atau mau Req cerpen ?? kirim aja ke email : bcchoco@yahoo.com , kalau mau tanya'' dulu bisa add pin saya 7E7ADC0D ,
id Line : zeechoco-
atau bisa twett saya ke @ZChoco_
terima kasih banyak iya ..
Semoga Pesan di setiap cerpen saya bisa bermanfaat untuk semuanya (: Tuhan Memberkati {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar